Antropologi Politik

 Budi Setia

Fakultas Hukum

Universitas Mpu Tantular

Dosen : Ibn Tiur Serepina Tiur Maida. S.Sos, M.Pd., M.I.Kom., C.A


Antropologi politik adalah sebuah hubungan antar ilmu antropologi dengan ilmu politik. superit yang ditulis salah satu website http://capcuskampus.wordpress.com bahwa antropologi sangat erat kaitannya dengan ilmu politik. berikat adalah pengertian antropologi menurut para ahli yang dikutip dari beberapa sumber:

1. Menurut J Spencer

Antropologi Politik adalah subdisiplin dari antropologi sosial dan budaya yang berkaitan dengan studi comperati dan studi lapangan Tentang politik.

2. Menurut George Balandier

Antropologi politik adalah peralatan untuk membeberkan dan mempelajari berbagai pranata dan praktek yang membentuk pemerintahan manusia dan sistem-sistem pemikiran atas landasan apa semua yang didasarkan.

3. Menurut Koetjaraningrat

 antropologi poltik untuk mencari hubungan antara kekuatan-kekuatan serta proses-proses politik dalam segala macam negara dengan berbagai macam sistem pemerintahan, serta permasalahan yang menyangkut latar belakang sosial budaya dari kekuatan politik itu.

4. Menurut Tengku Kemal Pasha

antropologi politik adalah cabang antropologi yang mengkaji masalah politik pada aspek prilaku para aktor dan kebudayaan politik masyarakat.

Manfaat dan Tujuan Antropologi Politik

Berikut adalah penjelasan tentang manfaat antropologi politik :

1. Manfaat antropologi politik untuk perkembangan indonesia kedepan adalah mengkaji pergerakan aktor politik, turut mengambil bagian berbagai konflik vertikal dan konflik horizontal diberbagia dearth terjadinya keberingasan sosial dan benturan atau kerusahan politik dan ekonomi sosail yang terjadi antara penduduk asli dan warga pendatang di Kalimantan, Maluku dan papua serta dearth-daerah lainnya di indonesia

2. Antropologi politik secara holistic dan komperhensif dapat menyuguhkan adaptasi budaya dan metode peningkatan tingkah laku dalam mengantiipasi dan merumuskan jalan kelar terhadap masalah masalah disinegrasi bangsa dan kesenjangan komunikasi gerakan arus bawah dengan elite politik sebagai alternative kebijakan negara.

Ciri-Ciri (Pendekatan) Antropologi Politik

berikut penjelasan tentang ciri-ciri antropologi politik, menurut Madiri Thamrin Sianipar dalam jurnal sosialhumanior dengan artikelnya yang berjudul " natropologi Politik. Pengkajian Pendekatan Tingkah Laku dan Kebudayaan Menyoroti Pergerakan Aktor Politik ":

A. Kebudayaan dan mesyarakat dikaji secara holistic yaitu dikaji seluruhnya. juga pendekatan ini memerlukan kajian secara empiris dijalankan bukan moralistisk tau pun berdasarkan keypads andaian-andaian yang tidak boleh diuji

B. Pandangan Moralistik atau pandangan yang menganggap manusia sebagai "Noble Savage" menyekat penyelidikan yang menjalankan untuk mendapatkan pemahaman tentang manusia yang berbeda.

C. Pendekatan ini adalah persoalan-persoalan yang ditsny oleh ahli-ahli antropologi adalah secara perbandingan. Misalnya persoalan asal-usul unsur politik, Oleh sebeb keadaanya tidak boleh dijawab dengan kajian satu masyarakat ataupun satu kebudayaanya saja tanpa dibuat perbandingan.

Sejarah Antropologi Politik

berikut penjelasan tentang sejarah antropologi politik :

A. Sebagian antropolog yang mengembangkan kajan antropologi politik adalah antropologi sosial. mereka akhirnya melihat problem-problem genealogi politik-ekonomi yang mempengaruhi struktur politik, hukum, budaya suatu masyarakat

B. Diantara tokoh antropologi politik dunia adalah  Edward Evanpritchard, Meyer Fortes, Georgier Balandier, Jeremy Boisseven, Bronislav Malinovski, Franz Boaz dll

C. Cendikiawan yang banyak mengkaji tentang politik di Indonesia adalah Clifford Geertz, James T Siegel, William Hernef, Harold Crouch, James C Scott, Parsudi Suparlan

D. Ditandai dengan terbitnya buku yang berjudul African Politic System (1940) dengan editor Meyer Fortes dan EE Evan Pitchcard dengan pengantar oleh Redcliffe brown.

E. Buku yang berisi delapan itu politik etnisitas dan masyarakat di Sub Sahara. Kedelapan penulis dalam buku ini adalah 

1. Glukman " The Kingdom of Zulu of South Africa "

2. Schapera " The Politic Organisation of Ngwato of Bechuanaland Protectore "

3. Richard " The Political System of The Bemba Trible "

4. Oberg " The Kingdom of Angkole in Uganda "

5. Nadel " The Kede, a Riverian State in Northern Nigeria

6. Wagners " The Political Organization of The Bantu of Kavirondo

7. Fortes " The Political System of Tallensi of The Northern Territories of The Gold Coast

8. Evan Pitchcard " The Nuer of The Southern Sudan "

https://wislah.com/antropologi-politik/ 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebudayaan Dalam Unsur Ilmu Antropologi